CAH TAV

Code CBox milik sahabat
Ingin Widget ini ?
Klik di sini

Kamis, 26 Februari 2015

Surat Lamaran Pekerjaan

 Weleri, 27 Februari 2015
Hal     : Lamaran Pekerjaan
Lamp  : 1 bdl


Yth. Bapak Direktur PT Surya Kencana
Jalan Dr Sutomo No II Semarang Utara


Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah di bawah ini :
Nama                        : Widiana
Tempat, tanggal lahir  : Kendal, 24 Maret 1997
Agama                      : Islam
Alamat                      : Desa Rowosari , Kecamatan Rowosari , Kabupaten Kendal
Pendidikan                : SMK Muhammadiyah 3 Weleri
                                 Program Keahlian Tehnik Audio Video

Mohon kiranya di terima sebagai karyawan di perusahaan yang Bapak pimpin sesuai latar belakang pendidikan saya. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan :
  1. Fotokopi ijazah terakhir yang sudah di legalisir
  2. Surat keterangan kelakuan baik
  3. Pasfoto terbaru 4x6 sebanyak 2 lembar
  4. Daftar riwayat hidup
Besar harapan saya untuk bisa di terima di perusahaan Bapak. Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.



Hormat saya,
Widiana

Senin, 16 Februari 2015

CONTOH GAMBAR TV




CONTOH GAMBAR TV :
 Hasil gambar untuk CONTOH GAMBAR TV MODERN SEKARANGHasil gambar untuk CONTOH GAMBAR TV MODERN SEKARANG


Hasil gambar untuk CONTOH GAMBAR TV MODERN SEKARANG

CARA MENGUKUR KAPASITOR MENGGUNAKAN MULTIMETER

CARA MENGUKUR KAPASITOR MENGGUNAKAN MULTIMETER



Cara Mengukur Kapasitor dengan Multimeter
Cara Mengukur Kapasitor dengan Multimeter - Kapasitor adalah Komponen Elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara. Untuk mengukur nilai dari sebuah Kapasitor (Kondensator), kita memerlukan sebuah alat ukur yang dinamakan dengan Capacitance Meter (Kapasitansi Meter). Capacitance Meter adalah alat ukur yang khusus hanya mengukur nilai Kapasitansi sebuah Kapasitor. Selain Capacitance Meter, terdapat juga alat ukur gabungan yang dapat mengukur beberapa macam komponen elektronika, diantaranya adalah LCR Meter dan Multimeter.
LCR Meter adalah alat ukur yang dapat mengukur nilai L (Induktansi / Inductance, untuk mengukur Induktor atau Coil), C (Kapasitansi / Capacitance, untuk mengukur Kapasitor atau Kondensator) dan R (Resistansi / Resistance, untuk mengukur Hambatan atau Resistor) sedangkan Multimeter adalah alat ukur gabungan yang mendapat mengukur Arus, Tegangan, Hambatan (Resistansi) dan juga menguji beberapa macam Komponen Elektronika seperti Dioda, Kapasitor, Transistor dan Resistor.
Saat ini, telah banyak jenis Multimeter Digital yang telah mempunyai fungsi untuk mengukur nilai Kapasitor sehingga kita tidak perlu membeli alat khusus untuk mengukur nilai Kapasitansi Kapasitor dan tentunya Multimeter sebagai alat ukur gabungan memiliki batas tertentu dalam Mengukur Kapasitansi sebuah Kapasitor. Kapasitor yang mempunyai Kapasitansi yang besar terutama pada Kapasitor Elektrolit (ELCO) tidak semuanya dapat diukur nilainya oleh sebuah Multimeter Digital. Seperti contoh pada salah satu Multimeter dengan merek SANWA yang bertipe CD800a, batas pengukuran Kapasitansi Kapasitor hanya berkisar antara 50nF sampai 100µF.
Untuk menguji apakah Komponen Kapasitor dapat berfungsi dengan baik, kita juga dapat menggunakan Multimeter Analog dengan Skala Resistansi (Ohm). Multimeter Analog tidak dapat mengetahui dengan pasti nilai Kapasitansi dari sebuah Kapasitor, tetapi cukup bermanfaat untuk mengetahui apakah Kapasitor tersebut dalam Kondisi baik ataupun rusak (seperti Bocor ataupun Short (hubungan pendek)).

Menguji Kapasitor dengan Multimeter Analog

Berikut ini adalah Cara menguji Kapasitor Elektrolit (ELCO) dengan Multimeter Analog :
  1. Atur posisi skala Selektor ke Ohm (Ω) dengan skala x1K
  2. Hubungkan Probe Merah (Positif ) ke kaki Kapasitor Positif
  3. Hubungkan Probe Hitam (Negatif) ke kaki Kapasitor Negatif
  4. Periksa Jarum yang ada pada Display Multimeter Analog,
    Kapasitor yang baik : Jarum bergerak naik dan kemudian kembali lagi.
    Kapasitor yang rusak : Jarum bergerak naik tetapi tidak kembali lagi.
    Kapasitor yang rusak : Jarum tidak naik sama sekali.
Cara Menguji Kapasitor dengan Multimeter Analog

Mengukur Kapasitor dengan Multimeter Digital
(Yang memiliki Fungsi Kapasitansi Meter)

Cara mengukur Kapasitor dengan Multimeter Digital yang memiliki fungsi Kapasitansi Meter cukup mudah, berikut ini caranya :
  1. Atur posisi skala Selektor ke tanda atau Simbol Kapasitor
  2. Hubungkan Probe ke terminal kapasitor.
  3. Baca Nilai Kapasitansi Kapasitor tersebut.
Cara mengukur Kapasitor dengan Multimeter Analog
Hal yang perlu diingat, cara diatas hanya dapat digunakan pada Multimeter Digital yang memiliki kemampuan mengukur Kapasitansi.
Untuk lebih akurat, tentunya kita memerlukan alat ukur khusus untuk mengukur Nilai Kapasitansi sebuah Kapasitor seperti LCR meter dan Capacitance Meter. Cara pengukurannya pun hampir sama dengan cara menggunakan Multimeter Digital, hanya saja kita perlu menentukan nilai Kapasitansi yang paling dekat dengan Kapasitor yang akan kita ukur dengan cara mengatur Sakelar Selektor LCR meter dan Kapasitansi Meter. Dibawah ini adalah gambar bentuk Capacitance Meter, LCR Meter dan Multimeter.
Alat Ukur Kapasitor (Capacitance Meter, LCR Meter, Multimeter)

Kumpulan Link

Minggu, 15 Februari 2015

Biodata

Nama                : Widiana
Tempat, tgl lahir : Kendal, 24 Maret 1997
Agama              : Islam
Alamat              : Ds.Rowosari Kec.Rowosari Kab.Kendal
Pendidikan        : SMK Muhammadiyah 3 Weleri

Sabtu, 14 Februari 2015

CARA PENGOPERASIAN MESIN BOR (DRILL PRESS MACHINE)






Cara Pengoperasian Mesin Bor (Drill Press Machine)

https://roembai.wordpress.com/2013/10/15/cara-pengoperasian-mesin-bor-drill-press-machine/



  1.  PASTIKAN POWER SOURCE NYA SUDAH TERPASANG (IN PLUG)
  2. JEPIT BENDA KERJA DENGAN KUAT PADA VICE (RAGUM)
  3. ARAHKAN MESIN BOR DENGAN TEPAT KEARAH YANG AKAN DILOBANGI DAN DIKUNCI SERTA PASANG MATA BOR
  4. HIDUPKAN MESIN
  5. ATUR KECEPATAN MESIN
  6. PERGUNAKAN PELINDUNG MUKA (FACE SHIELD) DAN SARUNG TANGAN SAAT BEKERJA
  7. MATIKAN MESIN DAN TUNGGU SAMPAI PUTARAN BERHENTI
  8. BUKA MATA BOR DAN CABUT (UN PLUG) POWER SOURCE
  9. JAGA SELALU KEBERSIHAN AREA PEKERJAAN DAN SEMUA PERALATAN YANG TELAH DIGUNAKAN.

CARA MEMPERBAIKI TV TIDAK ADA SUARANYA

CARA MEMPERBAIKI TV TIDAK ADA SUARANYA



  • Periksa setiap komponen Elco yg terhubung dengan rangkaian suara.  

Jika komponen elco rusak maka ganti komponen yang sama dengan yang baru, jika sudah dan TV sudah normal maka selesai jika belum ada suaranya maka 
  • .       Periksa tegangan pada IC penguat.
Periksa semua tegangan pada kaki komponen IC penguat, jika tegangan drop kemungkinan IC rusak coba ganti IC yang lama dengan yang baru, jika sudah dan suara sudah normal maka selesai jika belum coba
  • .       Periksa output speaker

Priksa apakah jalur sudah terhubung dengan speaker, priksa speaker apakah masih bagus atau sudah rusak, jika speaker rusak ganti dengan speaker dengan yang baru. Apabila semua sudah baik dan suara sudah normal maka selesai jika belum maka
  • .       Periksa input Audio

Periksa apakah ada sinyal audio dari IC program jika dilihat dari penelusuran diatas sudah pasti sinyal audio dari IC program tidak ada. Maka langkah selanjutnya adalah  
  • .       Periksa IC program bagian audio

Periksa semua tegangan pada kaki komponen IC jika tengangan drop maka kemungkinan IC program rusak coba ganti IC tersebut dengan yang baru jika sudah dan suara sudah normal maka selesai jika belum maka
  • .       Solder semua kaki – kaki komponen yang sudah renggang kemungkinan ada komponen yg lepas atau renggang.







CARA KERJA TRANSISTOR

CARA KERJA TRANSISTOR

Transistor bekerja pada saat kaki Basis di berikan arus atau tengangan. Sedikit saja arus atau tegangan kita berikan ke kaki basis, maka arus yang besar akan mengalir dari Colector ke Emitor.
Analoginya seperti berikut ini :
Ada dua fungsi transistor.

1. Transistor sebagai SWITCH

Ketika kaki basis diberi tegangan tertentu maka terjadi koneksi dari dari Colector ke emitor ( dengan kata lain Collector dan Emitor short circuit). Ketika tegangan basis kita putus atau diambil, atau tidak diberi tegangan maka kaki Collector dan Emitor akan terputus.( open circuit ).


2. Transistor sebagai penguat.

Sedikit kita beri arus di basis, maka akan mengalir sejumlah besar arus dari Collector ke Emitor. Variasi arus kecil yg diumpankan ke basis menghasilkan variasi arus besar dari collector ke Emitor. Sehingga bentuk signal audio kecil ( semisal keluaran microfone) yang kita umpan kan ke basis menyebabkan signal yang identik keluar atau mengalir dari Colector ke Emitor, tetapi dengan arus/kekuatan yang besar.

http://andri19921119.blogspot.com/p/cara-kerja-transistor.html


CARA MEMBUAT RANGKAIN POWER AMPLIFIER

Cara Membuat Rangkaian Power Amplifier



Rangkaian Power Amplifier adalah sebuah rangkaian penguat getaran atau amplitude suatu sinyal. Rangkaian ini biasanya digunakan sebagai penguat audio. Di pasaran banyak model Amplifier namun tidak semua saya ambil, saya hanya akan membahas cara membuat rangkaian Power Amplifier model 32 Watt. Amplifier ini sangat sederhana, namun cukup memanjakan telinga juga, amlpfier ini menggunakan satu komponen inti yaitu IC TDA 2003, dalam pembuatannya kita membutuhkan alat dan bahan.

Bahannya adalah
·         Komponen
1.       IC TDA 2003
2.       Resistor 100 ohm
3.       Resistor 470 ohm
4.       Resistor 1 ohm
5.       Kapasitor 1uf
6.       Kapasitor 22uf
7.       Kapasitor 220uf
8.       Kapasitor 0,47uf
9.       Kapasitor 100nf
10.   Speaker impedansi 4 ohm
11.   Trafo dan penyearah 18 volt DC 3 ampere
12.   Kabel secukupnya
13.   Headsink
·         Bahan pendukung
1.       PCB polos
2.       Pelarut fecl3
3.       Air bersih dan air hangat
4.       Timah
5.       Tiner
Berikut adalah alat yang digunakan untuk membuat rangkaian
  1. Solder
  2. Obeng
  3. Tang Lancip
  4. Tang Potong
  5. Bor Listrik
  6. Spidol permanen ukuran M dan F
  7. Kertas pasir halus
  8. Multimeter
  9. Pensil
  10. Rol
  11. Kertas millimeter
  12. Martel
  13. Penitik
  14. Wadah plastic

Cara membuat
Rancang layout PCB di kertas millimeter dengan pensil. Dalam perancangan hal yang terpenting adalah membuat layout dengan semini mungkin. Semakin kesil akan semakin bagus. Hal yang perlu di hindari jangan menggambar lekungan yang membentuk sudut 90’ usahakanlah lekungan bersudut 120’ dan hindari penggunaan jumper.
Bersihkan pemukan PCB polos dengan kertas pasir halus “agar tinta pada spidol dapat melekat dengan baik pada PCB dan tidak terkelupas pada saat pearutan.
Pindahkan lauout yang telah di rancang pada kertas millimeter ke PCB yang telah di berihkan tadi “ untuk mempermudah prosesnya titikin dengan penitik
Setelah di titik gambar jalur yang ada di millimeter tadi ke PCB dengan spidol permanen , untuk jalur kecil guanakan spidol permanen ukuran F dan untuk jalur yang besar gunakan spidol permanan M.
Setelah PCB selesai di gambar, tunggu tinta spidol agak mongering, sambil menuggu persiapkan pearut fecl3 di wadah plastic larutan dengan air hangat, masukkan PCB ke wadah plastic, goncang perlahan agar cepat larut
Setelah tembaga pada PCB larut cuci PCB dengan air bersih dan hilangkan tinta pada PCB dengan tiner.
Bor titik kaki komponen pada PCB dengan bor listrik
Setelah dibor pasang komponen – komponen dan di solder ke PCB dengan timah. Yang pertama di pasang adalah kabel, karena kabel lebih tahan terhadap panas, lalu komponen lain yaitu resistor, kapasitor, dan yang terakhir adalah IC, sebelum IC di solder ke PCB pasang dulu IC ke headsing agar 
IC tidak rusak karena panas yang di timbulkan saat penyolderan.
Setelah semua komponen – komponen terpasang ke PCB, satukanlah semua instalasi rangkaian termasuk sumber arus DC, Input audio dan output speaker.
Cek semua komponen pada PCB dan seluruh instalasi pastikan semuanya dalam keadaan normal.

Finishing
Hidupkan komponen dan tes dengan input audio jika berhasil maka input audio yang kecil akan membesar dan keluar dari output speaker, jika rangkaian tidak bekerja maka periksa rangkaian kemungkinan ada kesalahan, priksa dengan multimeter.

PANDUAN EDITING

PANDUAN EDITING VIDEO http://herlynapritilova.blogspot.com/2013/06/panduan-editing-video-software-ulead.html

SOFTWARE ULEAD VIDEO STUDIO 11



Cara  Mengedit Video Menggunakan Ulead Video
1.      Cara Menambahkan Teks
  • Klik file open project (masukkan video yang berformat MP4, VSP, maupun 3gp).
  • Drag video yang ada di galery ke timeline (di bagian bawah tampilan)
  • Pilih tittle , untuk menambahkan tulisan klik double pada teks , masukkan kata- kata yang anda inginkan.
  •   Klik animatian disebelah kanan, sebelum centang "apply animations"
  •   Drag hasil tittle ke timeline bagian yang bertanda "T
2.      Cara Menambahkan Efek Transisi
  • Cut timeline video misal pada detik 00.03.14.07 dan batasi pada detik keberapa (atau potong video menjadi beberapa frame)  
          # cara cut clip : a.) klik menu clips b). pilih cut clip
  • Klik effect , pilih sesuai keinginan anda.
  • Drag effect pilihan anda dan letak di antara potongan frame yang anda buat.
3.      Cara Mengatur Volume
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
  • Klik pada video yang berada pada timeline
  • Klik logo speaker di atas kotak timeline, maka akan muncul kotak pengaturan suara (surround) anda bisa mengatur balance, besar kecil suara yang saat output.
4.      Proses Export / Convert
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
  • Klik menu Share "export / convert to mobile" jika ingin di pindah dalam memory maupun drive
  • Tunggu proses rendering up to 100% 
5.      Menghilangkan Background Video
Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:
  • Klik Timeline View
  • Tariklah file video ke Overlay Track
  • Klik Mask &Chroma Key
  • Setelah itu Klik Apply overlay options
  • Background sudah Mulai Hilang.
  • Selamat Mencoba

TEKNIK MENYOLDER

Teknik Menyolder





A. Peralatan

Peralatan yang dibutuhkan pada waktu menyolder, diantaranya :
  1. Timah solder/Tinol (metal yang mempunyai titik cair cukup rendah sehingga mudah mencair);
  2. Multitester/Multimeter (digunakan untuk memeriksa komponen sebelum disolder);
  3. Penjepit/tang (digunakan untuk menjepit kaki komponen elektronika yang akan di solder, sehingga komponen tersebut mudah dipasang dan tidak terlalu panas karena sebagian panas akan disalurkan pada penjepit);
  4. Penghisap solder (digunakan untuk membersihkan tinol baik yang ada pada PCB maupun komponen, juga digunakan untuk mempermudah waktu mencabut komponen dari PCB);
  5. Dudukan solder (digunakan untuk menyimpan solder yang panas ketika sedang tidak digunakan).

B. Keselamatan Kerja
  1. Gunakan kacamata polycarbonate atau yang sejenis untuk melindungi mata dari asap solder
  2. Jangan pernah menyentuh elemen pemanas atau ujung dari solder
  3. Selalu kembalikan solder pada stand soder setelah digunakan atau ketika tidak digunakan
  4. Lakukan penyolderan pada area yang cukup ventilasi
  5. Cuci tangan ketika selesai mengerjakan penyolderan

C. Persiapan Penyolderan

  • Dipasaran terdapat solder yang mempunyai rentang daya antara 15 watt s/d 40 watt. Semakin besar tegangannya, solder tersebut akan semakin panas. Dalam pemilihan solder yang harus kita perhatikan adalah benda kerja yang akan di solder. Untuk menyolder komponen elektronika dianjurkan menggunakan solder yang berkekuatan 30 watt, supaya tidak terlalu panas yang menyebabkan komponen yang disolder menjadi rusak.
  • Periksa PCB dan komponen elektronika yang akan di solder. Pastikan bahwa komponen-komponen tersebut bisa berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

D. Proses Penyolderan
Jika hal diatas sudah dipahami dan dipersiapkan maka mari lanjutkan pada tahap penyolderan. Perhatikan dengan seksama tahapan dibawah ini dan hal-hal yang harus dilakukan selama tahap penyolderan.

1. Bersihkan PCB dan Kaki Komponen
Bersihkan bagian-bagian yang akan disolder baik itu PCB maupun kaki komponen elektronika dengan ampelas halus atau pisau sehingga lapisan-lapisan cat, gemuk atau oksida tersingkirkan. Bila menggunakan kawat montase berisolasi (misal; kawat email) maka kelupaslah dulu isolasinya sepanjang 6-7mm kemudian ujung kawat dilapis dengan timah.
2. Memasukan Komponen Elektronika pada PCB
Kawat kaki komponen dimasukan pada lubang PCB dan bengkokan dengan tang sehingga terdapat pengait mekanis untuk menjaga posisi komponen. Ujung kawat yang berdiameter besar harus dipasang sedemikian rupa sehingga penyolderan dapat dilakukan dengan baik.

3. Mengatur Posisi PCB
Aturlah posisi PCB dan titik solderan sehingga cairan timah dapat mengalir sendiri ke titik yang diinginkan dengan bantuan gravitasi bumi.

4. Memanaskan PCB dan Kaki Komponen
Letakan bagian datar dari ujung solder ke sisi yang lebar pada PCB sehingga penyaluran panas terjadi melalui permukaan yang paling luas.
5. Menambahkan Timah pada Titik Solderan
Berikan timah pada titik solderan dan usahakan lapisan kolophonium lebih dulu mencair baru kemudian timah. Jumlah timah yang dilebur pada titik solderan tidaklah harus memenuhi lingkaran pad PCB.

6. Menarik Timah Solder
Setelah jumlah timah yang meleleh dirasa cukup, singkirkan timah dari titik solderan. Tahan ujung solder pada titik solderan sampai timah meresap pada semua bagian solderan. Setelah itu tarik ujung solder dari titik solderan dan biarkan beberapa saat untuk proses pendinginan.

7. Mendinginkan Titik Solderan
Selama pendinginan, titik penyolderan tidak boleh terguncang untuk menghindari penyolderan dingin. Penyolderan dingin dapat dilihat dari permukaan timah pada titik solderan yang menjadi buram.

8. Perhatikan
Untuk menyolder komponen semikonduktor gunakanlah solder yang panas dan lakukan dengan cepat. Hindari menggunakan solder yang dingin yang justru membuat proses penyolderan menjadi lebih lama kecuali dalam kondisi tertentu yang mengharuskan menggunakan solder yang lebih dingin.